Sabtu, 16 Januari 2010

Apa yang Kamu Harapkan??

Apa yang kamu harapkan dari sebuah persahabatan? Apakah memang murni sebuah persahabatan? Atau ada hal lain yang kamu harapkan dari sahabatmu? Mari sedikit membahas hal ini. Saat ini pukul lima dini hari dan aku sedang terlalu lelah untuk belajar :( dan aku merasa harus menuangkan pikiran ini di suatu tempat yang tidak terlalu umum.

Well, sekarang pikirkan tentang sahabat-sahabat kalian. Ingat-ingat segala hal yang pernah kalian lakukan bersama. Bisakah kalian menyebutkan minimal satu hal yang telah kalian lakukan untuk mereka? :-/ Aku sesungguhnya tidak bisa karena aku tidak bisa membedakan antara hal yang aku berikan semata-mata untuk mereka dan hal yang aku lakukan untuk kami semua. Setelah itu, pikirkan, apakah kalian pernah mendapatkan sesuata yang kalian harapkan dari mereka?

Aku diajari oleh kakakku bahwa dalam persahabatan tidak ada hal yang memang dinantikan. Segalanya datang begitu saja dan segalanya dilakukan dengan spontan. Tidak butuh rencana dalam persahabatan. Tidak ada target dalam persahabatan. Itu adalah pelajaran yang aku tangkap dari kakakku, entah benar atau salah aku mengartikannya.

Namun bagaimana dengan versiku? Aku percaya sesunguhnya ada hal yang bisa kita harapkan dari sahabat kita. Setiap orang punya hak untuk berharap dan menggantungkannya pada siapapun. Lalu orang yang digantungkan juga memiliki hak untuk menolak.

Aku bukan orang yang mudah bersosialisasi, itu fakta. Terlalu banyak pertimbangan dan perhitungan dalam diriku untuk bersosialisasi. Tapi itu tidak berarti aku tidak pernah mencoba bersosialisasi. Tapi kegiatan bersosialisasi bagiku adalah racun yang teramat sangat beracun, entah kenapa. Pasti banyak orang yang tidak setuju dengan pernyataanku tadi :p. Jadi, ketika aku telah melakukan sosialisasi, sebuah kegiatan yang butuh perjuangan, aku merasa aku boleh mengharapkan sesuatu setelahnya.

Namun, apa jadinya ketika hal yang kamu harapkan tidak ada? Hal ini sesungguhnya pernah dipertanyakan oleh kakak sepupuku. Saat itu kami sedang berbincang-bincang. Aku ditanya “Apa yang akan kamu lakukan jika segala hal yang kamu harapkan tidak ada?” Jawabanku spontan dan tegas, yaitu “Menciptakan agar jadi ada Kak. Karena orangnya banyak, pasti mungkin untuk menciptakan sesuatu yang tadinya tidak ada.” Ternyata tidak semudah itu.

Kali ini, aku dihadapkan pada fakta APA YANG AKU HARAPKAN TIDAK ADA, namun bukan di himpunan. Mengatakan bahwa hal-hal yang kuharapkan tidak ada tidak berarti aku tidak mendapat apa-apa. Aku jelas mendapatkan sesuatu, aku yakin akan hal itu. Kembali ke jawabanku ketika wawancara. Harusnya aku mencoba untuk menciptakannya. Namun, entah kenapa aku merasa hanya aku yang merasa masih ada yang kurang dari kehidupan persahabatanku. Jadi, kendalaku saat ini adalah kekurangan orang.

Ada yang pernah bilang padaku, segala hal itu ada waktunya. Maksudnya, di usia kamu yang sekarang, belum waktunya untuk membuat ada hal yang tidak ada jika kamu sendirian. Kalau yang kamu cari tidak ada di tempat itu, cari lagi di tempat lain dan tinggalkan tempat itu. Saat berbicara tentang hal ini, konteks pembicaraannya bukan tentang sahabat. Namun, apakah hal ini dapat diterapkan dalam persahabatan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar